ETIKA PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA (SOSMED) DALAM PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN


ETIKA PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA (SOSMED) DALAM PEMBELAJARAN DAN
LINGKUNGAN
            Media sosial atau sosial media adalah suatu media interaksi online yang kini menjadi wadah yang menarik dan menyenangkan untuk dijadikan alat komunikasi, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Kementerian Pendidikan tidak mau kalah dengan keadaan saat ini. Berbagai cara dan upaya akan dilakukan demi tetap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan. Salah satunya dengan memanfaatkan berbagai sosial media. Ada beberapa sosial media yang akan dibahas dan sering digunakan dalam proses pembelajara, antara lain.

  1. Whatsapp
        Whatsapp adalah media sosial yang menyediakan layanan pesan instan untuk smartphone. Tidak hanya sekadar melayani pesan instan saja, whatsapp juga dilengkapi oleh berbagai fitur yang menarik seperti pengiriman pesan berupa pesan teks, gambar, video, suara, maupun berkas atau file. Selain itu whatsapp juga dapat digunakan untuk berbagi lokasi melalui GPS. Dalam dunia pendidikan whatsapp menjadi wadah unruk saling berinteraksi dan menyebarkan informasi. Interaksi tersebut bisa dilakukan antara guru dengan siswa, guru dengan guru, maupun siswa dengan siswa. Guru sering membagikan materi atau bahan ajar melalui whatsapp guna memermudah siswa untuk mendapatkan materi yang lengkap selain yang diperoleh dari buku sekolahnya. Bahan ajar atau materi yang dibagikan guru atau pun siswa harus materi yang bermanfaat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, etika dan penggunaannya harus dengan baik dan benar.

Adapun tips dalam menggunakan whatsapp dengan baik, antara lain.
  • Tidak memosting berita palsu (hoaks), ujaran kebencian, maupun informasi salah dalam bentuk apa pun.
  • Jangan langsung mengedarkan berita apa pun sebelum dikonfirmasi kebenarannya.
  • Jangan pernah membagikan konten apa pun yang bersifat kekerasan, pornografi, dan diskriminatif terhadap agama atau komunitas apa pun.
     2. Facebook
Facebook adalah sebuah social networking yang baru saja dirintis pada tahun 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard yang bernama Mark Zuckerberg. Mark Elliot Zuckerberg atau Mark Zuckerberg lahir lahir pada 14 Mei 1984 di Dobbs Ferry, Westchester County, New York, Amerika Serikat (AS). Situs jejaring Facebook merupakan salah satu situs jejaring paling populer di indonesia, di mana Indonesia merupakan negara pengguna facebook (FB) terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Selain itu, pengguna/pengakses jejaring sosial terbesar di Indonesia adalah usia remaja. Strategi yang bisa di lakukan dalam pembelajaran di sekolah adalah metode pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, atau cara-cara lain. Berdasarkan hal itu maka facebook bisa di jadikan strategi alternatif dalam permasalahn mengontrol dan memeberikan pemahaman yang sesuai. Beberapa model pembelajaran menggunakan facebook yang bisa di gunakan antara lain.
  • Guru bisa berperan aktif dengan cara membuat grup yang berhubungan dengan mata pelajaran yang berkaitan. kemudian dapat menyosialisasikannya kepada siswa.
  • Dalam grup, guru bisa berbagi (sharing) materi dari situs web lainnya, baik itu berupa link, gambar dan video. Hal ini untuk menambah bahan ajar buat siswa, ruang konsultasi, dan ringkasan materi pada note.

Adapun tips bijak dalam menggunakan sosial media facebook antara lain.
  • 1Hindari menyebar umpatan atau ujaran kebencian kepada seseorang di media sosialnya.
  • Hindari memosting hal-hal dengan niatan pamer atau menyombongkan diri sendiri.
  • Hindari menyebarluaskan urusan pribadi teman atau orang lain di media sosial.
  • Berusaha menahan emosi ketika ada orang yang memosting hal tidak baik tentang diri
  • Postinglah segala hal yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang.

3. Youtube

YouTube adalah sebuah situs website media sharing video online terbesar dan paling populer di dunia internet. Saat ini pengguna youtube tersebar di seluruh dunia dari berbagai kalangan usia, dari tingkat anak-anak sampai dewasa. Para pengguna youtube dapat mengupload video, search video, menonton video, diskusi/tanya jawab tentang video dan sekaligus berbagi klip video secara gratis. Setiap hari ada jutaan orang yang mengakses youtube sehingga tidak salah jika Youtube sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Media youtube lebih banyak diminati karena youtube memiliki beberapa keunggulan sebagai media pembelajaran yaitu :
  1. Potensial yaitu youtube merupakan situs yang paling poluper di dunia internet saat ini yang
  2. mampu memberikan value (nilai) yang baik terhadap pendidikan. Praktis yaitu youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua kalangan termasuk siswa dan guru.
  3. Informatif yaitu youtube memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pendidikan, teknologi, kebudayaan, dll Interaktif yaitu youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video pembelajaran.
  4. Ekonomis yaitu youtube gratis untuk semua kalangan.
Instagram
Anak-anak akan belajar lebih baik jika kita libatkan mereka dalam praktik pembelajaran yang sedang dipelajari. Untuk mewujudkan hal tersebut dalam Media Sosial kita bisa menggunakan Instagram. Media instagram bisa menjadi penghubung dan berbagi informasi antara siswa, guru dan bahkan orangtua. Para guru dapat menggunakan Media Sosial Instagram untuk mengumumkan Pekerjaan Rumah secara kreatif, berbagi pengalaman dengan murid di kelas dengan bantuan gambar dan hal lain yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai pendidik juga dapat menggunakan instagram untuk proses pembelajaran, antara lain.
  1. Berbagi pengetahuan dalam belajar dengan siswa, orangtua dan pengguna Instagram lainnya.
  2. Menciptakan keterlibatan siswa dalam mendeskripsikan gambar, judul halaman yangdiberikan oleh guru dan hal lainnya.
  3. Bisa menghubungkan semua siswa dengan guru-guru lainnya di sekolah
  4. Berbagi pekerjaan rumah dengan menggunakan fitur story dalam instagram.
Adapun etika agar tetap aman dalam penggunaan instagram, antara lain.
  • Mempunyai alasan yang jelas 
       Para remaja umumnya menggunakan instagram untuk merayakan peristiwaperistiwa penting, berbagi momen sehari-hari, terhubung dengan teman dan keluiarga, melihat artis idolanya, atau membangun komunitas dan bertemu dengan orang yang memiliki kegemaran atau minat yang sama. Apa pun alasannya, anak harus tahu waktu dan batasannya dalam bermain dan menggunakan sosial media instagram.
  • Menjadi diri sendiri
Jika anak remaja tahu bahwa mereka memiliki kendali atas privasinya di
instagram, mereka bisa tampil menjadi diri mereka sendiri. Instagram sendiri memiliki
fitur privasi akun untuk menentukan siapa saja yang boleh dan tidak boleh melihat
postingan dan berinteraksi dengan akun mereka. Ada juga fitur blokir untuk memblokir
akun-akun yang tidak pantas atau saat tak ingin lagi berinteraksi dengan akun tertentu.
  • Pembatasan interaksi
Anak remaja memiliki kendali atas siapa saja yang bisa mengomentari postingan mereka dengan menggunakan fitur kontrol komentar di instagram. Seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau adanya komentar yang dirasa cukup menganggu, bisa mengaktifkan fitur filter komentar atau pembatasan komentar.
  • Gunakan waktu dengan bijak
Mengakses media sosial terkadang bisa membuat kita jadi lupa waktu. Untuk itu, orang tua bisa memantau berapa lama waktu yang telah dihabiskan oleh anak remaja di instagram. Untuk memaksimalkan penggunaan waktu mereka secara bijak, orang tua bersama dengan anak remaja bisa menetapkan batas waktu tertentu yang bisa digunakan untuk mengakses instagram dalam sehari-hari.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak